Motivasi Belajar
Pengertian belajar adalah berubah, maksudnya belajar adalah usaha mengubah tingkah laku. Selain itu belajar adalah suatu usaha untuk mengadakan perubahan menuju ke arah yang lebih maju dan perubahan itu didapat hanya karena adanya latihan-latihan yang disengaja. Keberhasilan prestasi belajar dapat dilihat dari prestasi belajar siswa.
Prestasi belajar siswa sebagai hasil dari proses belajar yang menghasilkan perubahan pada diri seseorang dan hasil perubahan dari belajar meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, dengan ranah afektif berisi hal-hal yang berkenaan dengan minat dan sikap, ranah kognitif mengenai aspek intelektual atau fungsi pikir, dan ranah psikomotor mengenai ketrampilan motorik. Menurut taksonomi Bloom dalam ranah kognitif membagi menjadi enam jenjang atau tingkatan yang kompleksitasnya bertingkat, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Dalam proses pembelajaran, prestasi belajar yang diperoleh tiap-tiap siswa berbeda-beda. Penyebab perbedaan prestasi belajar tersebut terdapat dalam diri siswa dengan berbagai latar belakangnya. Banyak sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa, baik yang berasal dari luar siswa sehingga tidak jarang ditemui siswa dalam suatu kelas dengan guru yang sama, lingkungan yang sama, dan fasilitas yang sama namun hasil yang dicapai masing-masing siswa berbeda. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain adalah motivasi belajar siswa. Motivasi belajar dapat berasal dari diri dan kemauan siswa dapat pula dari stimulus-stimulus yang diberikan saat terjadinya proses pembelajaran. Stimulus yang diberikan oleh guru secara menarik, efektif dan efisien akan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
Menurut Sardiman A.M (2000: 90-93) ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, yaitu: memberi angka, hadiah, saingan/ kompetisi, ego-involvement, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat, dan tujuan yang diakui. Martinis Yamin (2004: 87-96) mengemukakan bahwa untuk memotivasi belajar siswa dapat dilakukan dengan: belajar melalui model, belajar kebermaknaan, melakukan interaksi, penyajian yang menarik, temu tokoh, mengulangi kesimpulan materi, dan wisata alam.
Dari beberapa teori diatas untuk menumbukan minat dan motivasi belajar siswa seorang guru harus mampu menciptakan suatu pembelajaran yang menarik, efektif, dan efisien, serta mampu menumbuhkan perasaan siswa akan pentingnya pelajaran tersebut. Salah satu solusi untuk menciptakan pembelajaran yang baik dan menarik adalah dengan mengemas materi pelajaran dalam suatu media pembelajaran yang dikemas dengan menarik, dan memenuhi unsur-unsur desain pembelajaran yang telah ditentukan.
Pustaka:
Martinus Yamin. (2004). Strategi pembelajaran berbasis kompetensi. Jakarta : Gaung Persada Press.
Sardiman AM. (1992). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta : Rajawali Press.