Tingkatan Kasih Sayang dalam Islam
Dalam memaknai kasih sayang, Islam juga mengatur tata hubungan manusia satu dengan yang lain. Bagaimana menghargai yang tua dan bagaimana memperlakukan yang muda dalam tata cara Islam. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist berikut ini;
“Barangsiapa yang tidak sayang kepada orang yang lebih muda diantara kami dan tidak menghormati hak orang yang tertua diantara kami, maka ia bukan termasuk golongan kami “(HR. Ibnu Umar r.a.)
Hadits tersebut memberikan penjelasan bagaimana akhlak umat Nabi Muhammad Saw. seharusnya bersikap kepada orang tua dan anak muda; yakni dengan cara menghormati orang yang lebih tua, dan menyayangi orang-orang yang lebih muda.
Orang-orang yang tidak memiliki kasih sayang dalam dirinya diketagorikan kedalam orang yang merugi. Orang yang tidak memiliki kedamaian dalam hatinya. Dia tidak akan memiliki ketentraman dan ketenangan hidup. Setiap hari hidupnya akan gelisah, karena ia tidak memilik sifat welaskasih terhadap sesama.
Berbeda dengan orang yang senantiasa memilki kasih sayang. Ia menyadari betul bahwa kasih sayang adalah wujud penghambaan dirinya kepada Allah, karena ia meyakini bahwa kasih sayang merupakan refleksi cintanya kepada Sang Maha Cinta.
Orang yang memiliki kasih sayang kepada sesama akan mudah tersentuh melihat saudaranya yang miskin, orang-orang panti jompo, orang-orang cacat, dan orang-orang lemah lainnya. Hatinya akan segera terketuk untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.
“Bebaskanlah tawanan perang, penuhilah undangan, berilah makan orang yang lapar, dan jenguklah orang yang sakit”. (Riwayat Abu Muasa al-asya’ari r.a.)
Hadist tersebut menjelaskan bagaimana bukti-bukti orang yang memiliki kasih sayang dalam dirinya. Banyak hal yang dapat ia lakukan untuk sesama. Seolah-olah dirinya telah diwakafkan untuk kepentingan umat. Kehadirannya selalu memberikan manfaat. Itulah yang menjadi cita-cita, orang yang memiliki kasih sayang dalam dirinya.
Orang yang memiliki kasih sayang dalam dirinya, akan menghargai sesama, mampu memahami saudaranya dengan baik, menyikapi segala sesuatu dengan bijak. Hatinya sangat lembut, dan pribadinyapun hangat. Ia adalah pribadi yang dirindukan oleh siapapun, jika bertemu dengannya. Setiap perkataannya adalah petuah, sebagaimana akhlak Baginda Rasulullah kita. Pribadi yang telah mencontohkan makna kasih sayang kepada umatnya.
Saat ini pun, kita selalu rindu dengan beliau, rindu dengan akhlaknya, rindu dengan kelembutan hati beliau, bagaimana beliau mencintai saudaranya, meskipun dibenci bahkan dihujat sekalipun. Namun, beliau tetap menunjukkan pribadi yang mengasihi karena Allah Swt. Masih kah kita mencari makna kasih sayang, selain yang Islam ajarkan? Coba kita renungkan kembali, apakah kita sudah memaknai kasih sayang selama ini sesuai dengan ajaran dari Al-qur’an dan Al-hadist, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Baginda Rasul kita yang mulia.
sumber : http://wasathon.com/humaniora/read/_kasih_sayang_dalam_islam_bukan_seperti_valentine_day/