Senin, 20 Juli 2020 bertempat di lantai 1 Ruang PPG Laboratorium Biologi dilaksanakan kegiatan Forum Group Disscuss Penelitian unggulan Perguruan tinggi dengan judul Pengembangan Desain Instruksional Biologi berbasis TIK dengan SSI Konteks Penyakit dan kesehatan untuk mengembangkan literasi kesehatan siswa SMA dengan ketua Peneliti Dr. Agung W Subiantoro, M.Pd, dengan anggota peneliti Yuni Wibowo, dan Rio C. Handziko.

Dalam kegiatan ini saya Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd dan Arif Kurniawan, S.Pd (Guru SMAN 8 Yogyakarta) dipanggil dalam diskusi ini sebagai praktisi pendidikan yang sudah sering mengembangkan berbagai aplikasi TIK untuk pembelajaran di sekolah masing-masing.

Pada awal diskusi Dr Agung menyampaikan latar belakang penelitannya yaitu tentang Fenomena dan isu sosial terkait Covid-19 sebagai contoh isu sosio-ilmiah (socio-scientific issues: SSI) aspek kesehatan. SSI: isu dilematis yang menghadirkan konflik antara pengetahuan/ informasi/ data ilmiah (biologi) dengan nilai-nilai dimensi sosial (termasuk budaya, ekonomi, reljiusitas). Diperlukan health leteracy untuk menghadapi isu-isu serupa dalam rangka menyiapkan individu sebagai warga negara yang bertanggung jawab.

Health leteracy dapat dikembangkan melalui pendidikan, khususnya pendidikan sains (biologi). Penelitian pengambangan menggunakan Risearch and Development. Belum banyak pengembangan pembelajaran biologi berorientasi pencapaian health literacy berdasarkan kebutuhan kurikulum.

Di sisi lain, terjadi perubahan paradigma pendidikan/ pembelajaran karena adanya  pandemi Covid-19, yang menekankan stategi pembelajaran jarak jauh berbantuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Perlu dilakukan studi pengembangan desain instruksional biologi berbasis TIK yang berorientasi pada pengembangan / pencapaian health literacy.

Rumusan masalah yang disampaikan meliputi:

  1. Bagaimana persepsi guru biologi SMA terhadap literasi kesehatan dalam pembelajaran biologi dan kebutuhan pengembangan desain interuksonalnya?
  2. Aspek apa saya yang perlu dipertimbangkan dan menjadi basis pengembangan desain instruksional berbasis TIK dengan SSI konteks penyakit dan kesehatan berorientasi pada pengembangan literasi kesehatan?
  3. Bagaimana model desain instruksional berbasis TIK dengan isu sosio-saintifik konteks penyakit dan kesehatan bagi pengembangan literasi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan kurikulum pembelajaran/ Pendidikan biologi SMA?
  4. Bagaimana kelayakan desain instruksional tersebut untuk diimplementasikan dalam pembelajarn biologi di SMA?

Persoalan

  • Aspek-aspek yang perlu dipertibangkan?
  • Secara khusus, bentuk media instruksional yang seperti apa? Berbasis web, aplikasi mobile?
  • Pola belajar siswa?
  • Kemmampuan siswa yang mungkin dikembangkan ?
  • Pola interaksi?

Mas Arief Kurniawan, S.Pd memberi tanggapan terkait persoalan di lapangan dimana berbagai aplikasi telah dibuat dan dikebangkan baik berbentuk LMS, blog, animasi, video LO, dan lain sebagainya. Selain itu beliau menyampaikan bahwa model/ media untuk pembelajaran di masa pandemi cocok seperti Pembelajaran self e-learning, bisa sole, bisa blended learninig dll. Dan materi SSI ini cocok untuk diajarkan pada materi Bioloi kelas 11 mulai dari sel sampai sistem imun bisa berbasi web/ apk bisa bentuknya interaktif.

Kalau model apk… satu pendekatan tertentu misal PBL – bisa secara daring maupun dengan pola/ model pendekatan tertentu atau elaborasi, Dengan JB-Class, SOLE (self organisation learning). Seaqis (pembelajaran biologi dikembangkan dengan inquiry dan stem).  Bagaimana anak jika berbasis …. Selama ini guru-guru mungkin belum secara sfesifik menerapkan sebuah model pembelajaran yang definitif sehingga menggambarkan sebuah model pembelajaran yang… masih menggunakan teknis … bagaiman saiber pedagogicnya…. Karena SSI sudah punya pola…. Kita-kira dengan media bisa di transfer atau di converd. Aspek literasi kesehatan….

Kemampuan siswa yang bisa diikembangkan…. Bisa tidak dikembangkan… yang namanya daring itu bahwa selama ini aktivitas yang dilakan siswa adalah… membaca, diskusi, terbuka dengan hal yang lain.