Bullying atau perundungan bisa terjadi pada siapapun termasuk pada anak kita. Bullying merujuk dari arti kata berarti perundungan, mengusik, intimidasi, atau penindasan terhadap orang lain. Bullying bisa dilakukan oleh individu maupun oleh sekelompok orang.

Bullying bisa terjadi pada semua orang termasuk pada anak kita. Oleh karena itu kita harus bisa mengenali bullying sedini mungkin, memahami ciri-ciri jika seseorang menjadi korban bullying, dan tau bagaimana untuk mengangkat mental korban bullying. Bullying bisa terjadi pada semua rentang usia dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai orang tua. Namun sesuai data bullying paling sering terjadi pada anak di fase remaja. Perilaku ini biasanya dilakukan oleh individu atau kelompok yang lebih kuat pada yang lebih lemah, rasa senioritas, kepemilikan, kedudukan, dan kepintaran, dilakukan pelaku untuk menutupi kekuranganya.

 

Type-type bullying yang bisa terjadi pada anak-anak kita antara lain

  1. Bully fisikTipe ini adalah tipe pelaku bullying dengan melakukan kekerasan fisik. Biasanya bully seperti ini dilakukan dengan memukul korban.
  2. Bully psikologismelakukan bully secara mental, akan mempengaruhi langsung ke mental Si Korban. Seperti mencemooh, mengejek, atau menyindir.
  3. Bully ekonomibiasa dilakukan dengan ‘memalak’. Yaitu dengan meminta uang dan traktiran secara paksa kepada korban.

Setelah mengenali tipe-tipe bullier, inilah cara menghadapi para pelaku bullying:

#1 Hadapi dengan berani
Tanyakan kenapa dan alasan mereka bullying. Para bullier biasanya melakukan bully karena menganggap korban takut dan tidak melawannya. Sebaliknya, jika korban berani untuk melawan, maka pelaku akan takut dan berhenti.
#2 Cari penengah yang tepat
Jika tak berani melawan secara langsung, carilah penengah atau mediator dan support system. Dengan bukti yang kuat, maka Anda akan dibela.
#3 Memposisikan diri lebih tinggi
Dengan memposisikan diri lebih tinggi dari bullier, maka para pelaku akan kalah power.

#portalpraktikbaik

#sahabatkarkter

#puspeka

#penguatankarakter