1. Tulisan Reflektif Kritis 

Setelah membaca banyak hal tentang filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) memiliki relevansi yang signifikan dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini. Seperti mewujudkan pendidikan yang inklusif, berpusat pada siswa, serta mencerminkan kearifan lokal. Pemikiran KHD dalam pendidikan menganut asas keseimbangan jasmani, rohani, pengetahuan, ketrampilan dan sikap terlebih sangat bagus dalam pembentukan dan  penguatan karakter.

Di sekolah kami banyak mengembangkan kegiatan-kegiatan yang mengacu pada penguatan karakter seperti Program Jum’at Takwa untuk seluruh siswa sesuai dengan agamanya masing-masing untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah. Kemudian ada program bakti kampus, kegiatan yang diilhami oleh kegotong royongan. Selain itu juga aga jum’at krida untuk mewujudkan siswa yang sehat rohani.

Selain itu guru-guru dalam menyampaikan pembelajarannya  berusaha untuk mengadopsi pendekatan yang aktif dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang kreatif, seperti diskusi, eksperimen, dan pengalaman langsung, sering diterapkan untuk memotivasi siswa dan meningkatkan pemahaman mereka.

2. Harapan dan Ekspektasi 

Setelah mempelajari modul ini besar harapan saya untuk bisa menjadi guru yang baik, guru yang bisa di gugu dan ditiru. Digugu karena memiliki kepribadian yang baik, memililiki karakter yang baik, sabar, penyantun, disiplin, berani, mempunyai tata krama, pandai bergaul, sumeh, senang bekerja sama dengan semua pihak, serta bisa bersahabat dengan siswa. Bisa di tiru karena memiliki keilmuan , ketrampilan dan juga pengetahuan yang selalu di update sehingga menjadikanku orang yang mau terus belajar, menguasai dengan baik, dan senang berbagi dengan seluruh tanpa pandang bulu, dan tidak memilih memihak atau bahkan tidak adil pada semua siswa yang dihadapi.

Sigit Suryono – www.ciget.info