Oleh: Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd

 PENDAHULUAN

 Dalam makalah ini akan dibahas mengenai masalah penelitian yang  merupakan bagian sangat penting dari proses penelitian itu sendiri. Masalah penelitian merupakan pusat dari suatu penyelidikan dalam penelitian, yang berupa sesuatu yang tidak memuaskan, adanya beberapa kesukaran, suatu kondisi yang perlu untuk dirubah.(Fraenkel,1986:23)

Memilih masalah penelitian adalah suatu langkah awal dari suatu kegiatan penelitian. Bagi orang-orang yang masih belum berpengalaman meneliti, menentukan atau memilih masalah bukanlah sesuatu yang mudah, yang bahkan boleh dikatakan sulit. Dari manakah masalah diperoleh ? yang jelas masalah mesti merupakan bagian dari kebutuhan seseorang untuk dipecahkan. Orang ingin mengadakan suatu penelitian, karena ia ingin mendapatkan jawaban dari masalah yang dihadapi.

Pada bagian berikut akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan masalah penelitian yaitu tentang memilih masalah, merumuskan masalah dan pengolahan masalah.

MEMILIH MASALAH

 Masalah penelitian yang biasa dilakukan untuk thesis ataupun desertasi pada umumnya memusat pada peristiwa di bidang pendidikan yang diharapakan untuk menguraikan, menjelaskan, dan mengembangkan suatu solusi. Dalam menentukan suatu masalah penelitian memerlukan suatu pengertian yang mendalam dan imajinasi (Borg, 1983:72).

Pemilihan masalah penelitian yang tepat adalah masalah bagaimana menanyakan pertanyaan yang baik yaitu pertanyaan yang sesuai dan penting dalam konteks pendidikan. Meskipun tidak ada seperangkat standar prosedur untuk memilih masalah penelitian, pertimbangan faktor-faktor khusus perlu diperhatikan. Masalah penelitian harus menarik baik dari segi peneliti maupun komunitas pendidikan.(Wiersma.1986:29)

Seluruh proses pencarian masalah penelitian adalah suatu langkah yang penting untuk menjadi seorang yang profesional, sehingga hasil yang ia capai dalam penelitian tersebut dapat mendukung profesinya berupa pengalaman yang berharga, memperoleh informasi dan pengetahuan (Borg,1983: 72-73).

Untuk memilih/ menemukan suatu masalah yang spesifik dalam penelitian menurut Borg (1983: 75-82).yang harus dilakukan yaitu :

1.  Mengidentifikasi lingkup masalah yang luas yang berhubungan dengan minat dan profesinya, selanjutnya memilah atau mengambil permasalahan dari lingkup tersebut.

Langkah yang dapat ditempuh adalah menuliskan sebanyak mungkin tipe-tipe kajian yang akan dilakukan dan aspek-aspek khusus yang paling menarik setelah area minat profesional telah teridentifikasi, carilah masalah-masalah yang lebih khusus dalam area ini yang dapat membentuk dasar-dasar untuk tesis.

2. Bekerja pada suatu team proyek penelitian

Kerja pada kelompok biasanya berkenaan dengan studi yang lebih besar dan  canggih dibanding bila dilakukan perorangan oleh karenanya keterlibatan kerja ini memberikan banyak hal tentang prosedur. Keuntungan lain adalah kesempatan belajar akan kerja team penelitian akan bermanfaat dimasa yang akan datang. Juga banyak hal yang dapat dipelajari dari anggota tim lain. Walau mempunyai keuntungan, kerja proyek kelompok juga mempunyai kekurangan, barangkali yang paling terlihat adalah hilangnya kesempatan untuk menemukan dan mengembangkan masalahnya sendiri.

3. Membaca literatur-literatur

Membaca dalam artian membaca yang terprogram dan sistimatis. Carlah referensi-referensi terbaru yang sesuai dengan studi kemudian seleksi 2 atau lebih buku referensi dan buatlah review bab-bab yang bersangkutan. Kegiatan membaca ini akan membantu mempersempit perhatian pada satu atau lebih sub topik yang khusus.

4. Meneliti teori-teori yang sudah ada

Secara sederhana teori adalah penjelasan peristiwa fisik maupun perilaku. Teori terdiri dari generalisasi (dalam ilmu-ilmu fisik disebut hukum) dan konstruk. Generalisasi adalah pernyataan hubungan antara 2 atau lebih peristiwa; generalisasi dapat digunakan untuk memprediksi peristiwa. Misalnya, pernyataan bahwasanya tutor individu mengakibatkan prestasi sekolah meningkat adalah generalisasi. Bila generalisasi dianggap benar, maka kita dapat memprediksi bahwasanya seorang murid yang bila diberikan tutorial akan menunjukkan peningkatan dalam prestasi.

Konstruk  adalah sejenis konsep yang digunakan dalam penelitian ilmiah untuk menggambarkan peristiwa-peristiwa yang memberikan elemen-elemen serupa. Contoh konstruk adalah motivasi, prestasi, kemampuan belajar, intelegensi dan nilai. Konstruk biasanya didefinisikan dalam istilah yang operasional yang membutuhkan pengukuran. Misalnya inteligensi didefinisikan dalam istilah skor yang berasal dari hasil test intelegensi. Pengukuran operasional konstruk biasanya disebut variabel karena tingkat konstruk yang ditunjukkan subyek yang berbeda bervariasi. Penelitian teoritis biasanya terdiri atas pengetahuan hipotesis (spekulasi tentang hubungan 2 variabel atau lebih).

Ada beberapa keuntungan melakukan penelitian teoritis dalam pendidikan. Pertama, teori cenderung memfokuskan arah penelitian. Kedua teori dapat memberikan dasar rasional yang digunakan untuk menjelaskan atau menginterprestasi hasil-hasil penelitian. Keuntungan yang lain adalah studi semacam ini dapat membantu perkembangan suatu teori dan teori yang baik akan memungkinkan peneliti melakukan prediksi situasi dalam rentang yang luas.

5. Melakukan replikasi penelitian.

Replikasi penelitian ini digunakan untuk :

  • mengecek penemuan-penemuan studi yang sangat penting. Replikasi semacam ini penting dalam membantu menguatkan atau menggugurkan validitas bukti baru.
  • Untuk mengecek validitas penemuan-penemuan penelitian pada populasi yang berbeda. Tanpa replikasi kita tidak mampu untuk menentukan tingkat aplikasi penemuan-penemuan pada pupulasi lain.
  • Untuk mengecek kecenderungan atau pembahasan dari waktu ke waktu
  • Untuk mengecek penemuan-penemuan penting dengan menggunakan metodologi yang berbeda.

Menurut Nasution (1996:16) Masalah dapat dipilih berdasarkan pertimbangan pribadi dan praktis, misalnya:

  • Apakah masalah itu sesuatu yang baru, menarik serta menimbulkan rasa ingin tahu pada peneliti ?
  • Apakah masalah itu sesuai dengan jurusan, kemampuan dan latar belakang pendidikannya ?
  • Apakah masalah memerlukan alat-alat khusus dan kondisi kerja yang dapat dipenuhi oleh calon peneliti ?
  • Apakah dengan metode tertentu dapat dikumpulkan data yang diperlukan?
  • Apakah calon peneliti dapat menaggung segala pembiayaannya ?
  • Apakah calon peneliti dapat menyelesaikannya dalam waktu yang tersedia ?

Kriteria lain yang bersifat ilmiah yang perlu diperhatikan, agar masalah penelitian itu memberikan sumbangan kepada perkembangan pengetahuan antara lain :

  1. Masalah hendaknya bertalian dengan konsep-konsep yang pokok atau hubungan antara konsep-konsep yang pokok
  2. Masalah itu hendaknya mengembangkan atau memperluas cara mentes suatu teori
  3. Masalah itu memberi sumbangan kepada pengembangan metodologi penelitian dengan menemukan alat, teknik, atau metode baru.
  4. Masalah itu hendaknya memanfaatkan konsep-konsep, teori, atau data dan teknik dari disiplin-disiplin yang bertalian.
  5. Masalah itu hendaknya dituangkan dalam desain yang cermat dengan uraian yang teliti mengenai variabel-variabelnya serta menggunakan metode-metode yang paling sesuai. ( Nasution,1996 :16)

SUMBER MASALAH PENELITIAN

Memilih suatu masalah yang relevan itu memang sulit. Dan kesadasaran untuk memunculkan suatu masalah sangat diperlukan oleh seorang peneliti sebelum dia melakukan suatu penelitian. Kesadaran atau kemampuan untuk menentukan atau mencari suatu sumber permasalah dapat di peroleh dengan hal-hal sebagai berikut :

  1. Banyak dari permasalahan yang timbul di dalam kelas, sekolah, atau masyarakat
  2. Perubahan teknologi dan curricular pengembangan secara konstan membawa permasalahan baru dan peluang baru untuk riset.
  3. Pengalaman akademis lulusan baik dalam kuliah teori maupaun praktek dapat merangsang untuk menemukan suatu masalah penelitian.
  4. Konsultasi dengan instruktur kursus, penasehat/ pembimbing, atau profesor utama dapat mendorong untuk menemukan suatu masalah penelitian. (Best,1986:33-34)

Daftar beberapa lingkup masalah yang dapat digunakan sebagai sumber masalah penelitian pendidikan adalah sebagai berikut :

  1. Program  pengajaran – teks/ bahan kajian – pengajaran mesin – komputer – pendukung pengajaran
  2. Pengajaran dengan televisi – siaran terbatas
  3. Modifikasi abjad – awal mengajar abjad
  4. mengajar secara team
  5. evaluasi pelajaran– pelaporan ke orang tua
  6. peraturan siswa / kendali
  7. evaluasi pelajaran– praktek– filosofi
  8. pekerjaan rumah kebijakan dan praktek
  9. darmawisata
  10. gedung sekolah dan fasilitas– pencahayaan– [ruang;spasi]– keselamatan
  11. program ekstrakurikuler
  12. aktifitas siswa di luar sekolah – ketenaga-kerjaan– rekreasi– aktivitas budaya– pembacaan– mengamati televisi
  13. aktifitas guru di luar sekolah – ketenaga-kerjaan– kegiatan politik– rekreasi
  14. linguistik
  15. pendekatan baru ke biology/chemistry/physics atau bidang lain
  16. laboratorium bahasa – bahasa asing – pemahaman bahasa – membaca
  17. moril guru- kepuasan dan gangguan
  18. kesejahteraan guru– gaji- penilaian kecakapan pegawai– pengunduran diri- masa jabatan
  19. organisasi bidang pendidikan – lokal, status, dan nasional
  20. Pndidikan di kota besar – sekolah- yang secara cultural budaya – persaingan – mengajar privat
  21. preservice pendidikan para guru dalam pengajaran terhadap siswa
  22. Pelayanan berbagai program di sekolah – masyarakat – perkantoran/ dinas
  23. pengintegrasian rasial– siswa- guru
  24. permasalahan sekolah swasta – materi – dana – kwalitas
  25. [yang] tandus- untuk atas lulusan- awal sekolah leavers
  26. pendidikan dan agama
  27. reorganisasi daerah sekolah
  28. masyarakat memaksa pada sekolah– kebebasan mimbar– isu gemar bertengkar
  29. kewajiban para guru [yang] sah/tentang undang-undang
  30. guru mengajar- perekrutan guru
  31. pengajaran dan latihan bidang keahlian
  32. pendidikan seks
  33. pendidikan khusus– pidato – jasa klinis- jasa kemasyarakatan
  34. permasalahan di dalam pendidikan– pemilihan- ramalan sukses- lulus program
  35. pekerjaan- program belajar
  36. perbandingan efektivitas dua pengajaran metoda/ memeriksa prosedur
  37. analisa gambaran – diri
  38. sasaran hasil para siswa kejuruan
  39. sejarah dari suatu instruksi, program, atau organisasi
  40. faktor dihubungkan dengan pemilihan guru / perawat /pekerja sosial sebagai suatu karier
  41. studi kasus
  42. status ekonomi-sosial dan prestasi akademis
  43. persepsi [dari;ttg] kepemimpinan administratif
  44. efek tekanan pada prestasi akademis (Best .1986:35-36)

MERUMUSKAN MASALAH

Tiap peneliti mempunyai tujuan yang harus dicapai. Tujuan bertalian erat dengan masalah yang dipilih serta analisis masalah itu. Ada kemungkinan terdapat tujuan utama dan tujuan sekunder. Kadang-kadang dengan penelitian yang ingin dicapai hanya satu tujuan utama. Mungkin pula sampai dua tiga puluh tujuan. Tidak ada ketentuan berapa banyak tujuan yang harus dicapai dalam suatu tesis. Banyaknya tujuan dapat mengakibatkan banyaknya waktu, tenaga, dan biaya yang harus dikeluarkan. Akan tetapi mungkin juga adanya satu tujuan saja, yang diteliti secara luas dan mendalam, lebih banyak memerlukan waktu dan tenaga daripada mempunyai sejumlah besar tujuan kecil-kecil. Banyaknya tujuan mungkin berarti peneliti yang mendangkal tentang banyak hal. Kesulitan yang akan dihadapi dalam penelitian yang besar jumlah tujuannya ialah cara mengintegrasi atau membulatkan seluruh hasil sehingga tercapai generalisasi atau kesimpulan yang prinsipal dan bukan sekedar sekumpulan kesimpulan yang lepas-lepas.

Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan itu dapat tercapai bila kita berusaha untuk merumuskannya secara spesifik. Dalam perumusan masalah hendaknya : jangan terlalu sempit, jangan terlalu luas, jangan pula mengandung emosi, prasangka, atau unsur-unsur yang tak ilmiah.(Nasution, 1996:16)

Masalah penelitian dapat dinyatakan dalam cara diskriptif , deklarasi atau dalam bentuk pertanyaan. Bentuk pertanyaan lebih membantu memfokuskan dan mengarahkan masalah. (Wiersma.1986:31).

Tahap rencana merumuskan masalah adalah sebagai berikut:

  1. Mengenali suatu masalah yang spesifik.
  2. Menguraikan secara singkat dan detail rencana penelitian.
  3. Melihat literatur teoritis yang relevan yang dapat memberi petunjuk tentang masalah yang ditemukan sehingga akan mengarahkan ada tidaknya perubahan rencana penelitian.
  4. Membaca substansiil riset sebelumnya. (Borg, 1983:85)

Perlu diingat bahwa dalam tahap rencana penelitian yang bersifat sementara perlu juga berisi :

  1. Uraian masalah dan pengenalan
  2. Pernyataan  yang menyangkut hasil atau hipotesis
  3. Daftar tentang test atau ukuran yang digunakan dalam studi
  4. Uraian mengenai contoh yang diusulkan
  5. Disain riset
  6. Uraian ukuran waktu prosedur yang digunakan
  7. merencanakan untuk menyelesaikan analisa data yang dikumpulkan (Borg, 1983:85)

dalam penyusunan masalah harus mempunyai karakteristik yaitu :

  1. Haruslah ditulis dalam bahasa yang jelas dan dapat merangsang minat pembaca.
  2. Masalah harus cukup terbatas di dalam lingkup masalah untuk menjadi tesis atau disertasi
  3. Masalah harus secara hati-hati di coba didalam yang lebih luas dari teori sekarang dan penelitian yang relevan. Hindari membuat asumsi atau statemen tanpa pendukung.
  4. Arti dari masalah harus ditunjukkan yaitu menyelidiki suatu pernyataan yang penting, menemukan kebutuhan yang dikenali, atau melakukan hal penting/ berguna untuk suatu kontribusi pengetahuan.
  5. Masalah harus dengan jelas dan secara logika berhubungan dengan hipotesis. (Borg, 1983:87)

PENGOLAHAN MASALAH

Setelah merumuskan masalah dan sumber permasalahan selanjutnya akan dibahas mengenai proses pengolahan masalah yaitu antara lain :

1. Analisa masalah

Suatu masalah perlu dianalisis dalam sejumlah bagian atau submasalah yang dapat dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan atau pertanyaan. Analisis ini akan lebih memperjelas tujuan dan ruang lingkup masalah yang akan diteliti. Di samping itu analisis itu dapat pula memberi petunjuk tentang metode penelitian yang serasi untuk memperoleh data yang relevan.

2. Pembatasan masalah

Analisis masalah juga membatasi ruang lingkup masalah. Di samping itu masih perlu dinyatakan secara khusus batas-batas masalah agar peneliti lebih terarah. Lagi pula dengan demikian kita peroleh gambaran yang jelas, apabila penelitian itu dapat dianggap selesai dan berakhir.

3. Kedudukan masalah

Untuk menentukan kedudukan penelitian yang dilakukan harus membaca berbagai bacaan/ teori. Apakah permasalahan yang muncul sudah ada yang meneliti, atau belum.

4. Corak penelitian

Corak penelitian bisa berupa penelitian deskriptif, survey, eksperimen, atau kombinasi berbagai jenis penelitian tesebut.

KESIMPULAN

 Masalah penelitian merupakan pusat dari suatu penyelidikan dalam penelitian yang berupa suatu yang tidak memuaskan, adanya beberapa kesukaran, atau suatu kondisi yang perlu untuk dirubah. Masalah penelitian berkaitan dengan memilih masalah, merumuskan masalah dan pengolahan masalah.

Dalam memilih masalah dapat bersumber dari pengalaman sendiri atau sumber-sumber lain dari apa yang akan diteliti dan menarik untuk dijadikan penelitian. Jika masalah sudah di temukan maka masalah harus dirumuskan dengan jelas dan hal itu dapat dicapai bila kita berusaha untuk merumuskannya secara spesifik. Dalam merumuskan masalah mencakup beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu rencana, pengendalian rencana dan karakteristik masalah.

Setelah merumuskan masalah dan sumber permasalahan selanjutnya dilakukan pengolahan masalah. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan masalah adalah analisa masalah, pembatasan masalah, kedudukan masalah, dan corak penelitian. Dari hal-hal diatas maka peneliti yang akan ditindak lanjuti dengan tahap penelitian sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Oleh karena itu dalam memilih masalah haruslah teliti demi tercapai tujuan yang diharapkan.

 

Sumber Acuan :

Best,J.W,1981. Research in Education. (4th edition).Englewood,New Jersey : Prentice- Hall,Inc

Borg,W.R & M.D. Gall . 1983.Educatioal Research an Introduction (4th edition). New York : Longman

Fraenkel, & N.E. Wallen.1986. How to design and evaluate research in education. New York : McGraw-hill.Inc

Nasution.S, 1996. Metode Research. Jakarta : Bumi Aksara

Wiersma.W.1986.Research Methods in Education (4th edition).Boston : Allyn and Bacon.Inc