Menurut Dimayati dan Mudjiono (1999: 80) motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan.

Menurut Mc. Donald (Sardiman A.M, 2000: 71) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian motivasi yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini, Sardiman A.M (2000: 72) mendefinisikan adanya tiga elemen penting yang terkandung dalam pengertian motivasi. Ketiga elemen penting itu adalah:

1)        Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan fisik manusia.

2)        Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa (feeling) afeksi seseorang, sehingga motivasi relevan dengan persoalan‑persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

3)        Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Motivasi akan muncul dalam diri manusia sebagai suatu respon karena terangsang/ terdorong oleh adanya unsur lain dalam hal ini adalah tujuan.

Motivasi merupakan salah satu determinan penting dalam belajar (Martinis Yamin, 2004: 80). Motivasi berhubungan dengan arah perilaku, kekuatan respon (yakni usaha) setelah siswa memilih mengikuti tindakan tertentu, ketahanan perilaku (berapa lama) seseorang terus menerus berprilaku menurut cara tertentu.

Motivasi belajar merupakan daya penggerak dari diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah ketrampilan, maupun pengalaman. Motivasi akan mendorong dan mengarahkan minat belajar untuk mencapai suatu tujuan, sehingga siswa akan bersungguh-sungguh belajar karena termotivasi memenuhi kebutuhan (Martinis Yamin, 2004: 80).

McClelland (Martinis Yamin,2004: 84) mengemukakan teori motivasi yang berkaitan dengan konsep belajar. Ia berpendapat bahwa banyak kebutuhan yang diperoleh melalui kebudayaan, antara lain kebutuhan prestasi (need for achievement), kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation), dan kebutuhan akan kekuasaan (need for power).

Pustaka:

Dimyati dan Mudjiono.(1989). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Martinus Yamin. (2004). Strategi pembelajaran berbasis kompetensi. Jakarta : Gaung Persada Press.

Sardiman AM. (1992). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta : Rajawali Press.