Teknik penyusunan proposal membahas tentang sistematika proposal. Secara umum proposal penelitian tindakan hendaknya memperhatikan syarat-syarat penulisannya. Syarat penulisan tersebut adalah:

  1. Kertas yang digunakan jenis HVS putih ukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm) atau ukuran kuarto (21,0 cm x 28,0 cm).
  2. Ukuran kertas minimal 70 gram.
  3. Bidang pengetikan (margin) berjarak 4 cm  dari tepi kiri atas, 3 cm dari tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah kertas.
  4. Tiap halaman handaknya tidak berisi lebih dari 26 baris kata untuk spasi ganda dua.
  5. Jenis huruf (font) Times New Roman 12
  6. Spasi rangkap dua
  7. Pada hal-hal khusus spasi tunggal dan jenis huruf Italics 12.

Secara singkat sistematika penulisan proposal penelitian tindakan kelas terdiri dari bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.

Bagian awal meliputi halaman sampul, halaman judul, logo, halaman pengesahan dan persetujuan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran, dan daftar gambar.

Bagian inti meliputi Bab I : Pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka, dan Bab III Metodologi Penelitian.

Bab I Pendahuluan

Berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah, definisi operacional, dan hipótesis tindakan.

Bab II Kajian Pustakan 

Penelitian sebagai kegiatan ilmiah, didalamnya memerlukan dugaan atau jawaban sementara sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan. Dengan cara demikian akan diperoleh jawaban yang diandalkan. Sebelum mengajukan hipotesis, peneliti wajib mengkaji teori-teori  atau hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.  Dalam mengkaji suatu teori, tidak hanya teori yang relevan saja lebih-lebih teori yang bertentantan juga diperlukan sebagai kerangka berpikir peneliti.

Kajian pustaka memuat dua hal pokok. Pertama, deskripsi teoritis tentang objek (variable) yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi atas hipotesis yang diajukan dalam bab yang mendahuluinya. Untuk dapat memberikan deskripsi teoritis terhadap variable yang diteliti, maka diperlukan adanya kajian teori yang mendalam. Kedua, argumentasi atas hipotesis yang diajukan menuntut peneliti untuk mengintegrasikan teori yang dipilih sebagai landasan penelitian dengan hasil kajian mengenai temuan penelitian yang relevan. Pembahasan terhadap hasil penelitian tidak dilakukan secara terpisah dalam subbab tersendiri.

Prinsip bahan pustaka yang dikaji didasarkan pada dua criteria, yaitu Prinsip kemutakhiran (kecuali untuk penelitian histories), prinsip kemutakhiran pnting karena ilmu pengetahuan terus berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif pada suatu periode mungkin sudah ditinggalkan pada periode berikutnya. Dengan prinsip kemutakhiran, peneliti dapat berargumentasi berdasarkan pada teori-teori yang pada waktu itu dipandang paling representative. Hal yang serupa juga berlaku terhadap telaah laporan-laporan penelitian. Prinsip relevansi,  hal ini diperlukan untuk menghasilkan kajian pustakayang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti.

Bab III Metodologi Penelitian, memuat

Setting Penelitian

Pada bagian ini disebutkan di mana penelitian tersebut dilakukan, di kelas berapa dan bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi siswa pria dan wanita, latar belakang kemampuan akademik, kesulitan-kesulitan/kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam pembelajaran, latarbelakang sosial dan ekonomi yang mungkin relevan dengan permasalahan dan lain sebagainya. Aspek substantive kompetensi dan permasalahan yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran pada kelas yang diteliti seperti IPA atau IPS atau Matematika kelas II SMP, juga dikemukakan pada bagian ini.

Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sudjana (1992: 6) populasi adalah hasil yang mungkin dari hasil menghitung atau mengukur baik kualitatif maupun kuantintatif mengenai karakteristik dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas  lengkap yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sehingga pada  bagian ini dijelaskan jumlah dan deskripsi data yang dipelajari dan di analisi. Dalam hal ini adalah nilai siswa bukan siswanya. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi.
Objek dan sasaran

Bagian ini menjelaskan perubahan apa yang diinginkan dari subjek yang dikenakan tindakan, yaitu target yang diharapkan. Target yang diharapkan

yang dijelaskan bukan hanya hasil tindakan tetapi juga menjelaskan

kejadian ketika tindakan berlangsung.

Variabel Penelitian

Pada bagian ini ditentukan variabel – variabel penelitian yang dijadikan titik – titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Variabel tersebut dapat berupa (1) variabel input yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, dan lain sebagainya; (2) variabel proses pelanggaran KBM seperti interaksi belajar-mengajar, keterampilan bertanya, guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa, implementasi berbagai metode mengajar di kelas, dan sebagainya, dan (3) varaibel output seperti rasa keingintahuan siswa, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan, motivasi siswa, hasil belajar siswa, sikap terhadap pengalaman belajar yang telah digelar melalui tindakan perbaikan.

Teknik pengumpulan data

Pada bagian ini ditunjukkan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan yang berkenaan dengan baik proses maupun dampak tindakan perbaikan yang di gelar, yang akan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kekurangberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan. Format data dapat bersifat kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi keduanya. Di samping itu teknik pengumpilan data yang diperlukan juga harus diuraikan dengan jelas seperti melalui pengamatan partisipatif, pembuatan juranal harian, observasi aktivitas di kelas (termasuk berbagai kemungkinan format dan alat bantu rekam yang akan digunakan)penggambaran interaksi dalam kelas (analisis sosiometrik), pengukuran hasil belajar dengan berbagai prosedur asesmen dan sebagainya.selanjutnya dalam prosedur pengumpulan data PTK ini tidak boleh dilupakan bahwa sebagai pelaku PTK, para guru juga harus aktif sebagai pengumpul data, bukan semata – mata sebagai sumber data. Akhirnya semua teknologi pengumpulan data yang digunakan harus mendapat penilaian kelaikan yang cermat dalam konteks  PTK yang khas itu. Sebab meskipun mungkin saja memang menjanjikan mutu rekaman yang jauh lebih baik. Penggunaan teknologi perekaman data yang canggih dapat saja terganjal keras pada tahap tayang ulang dalam rangka analisis dan interpretasi data.

Indikator Kinerja

Pada bagaian ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindak perbaikan melalui PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep siswa misalnya perlu ditetapkan kriteria keberhasilan dalam bentuk pengurangan (jumlah, jenis dan atau tingkat kegawatan) miskonsepsi yang tertampilkan yang patut diduga sebagai dampak dari implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud.

Analisis Data

Pada bagian ini menjelaskan teknik, tata cara/prosedur dalam menganalisis data, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Bentuk/jenis data dan uji statistic yang digunakan juga dijelaskan, misalnya rumus uji statistic dan lain-lainnya.

Prosedur dan Langkah Penelitian

Pada bagian ini digambarkan rencana tindakan untuk meningkatkan pembelajaran, yang dilakukan yaitu melalui perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Bagian akhir dari proposal berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang dibutuhkan.

sumber : Dwi Purnomo, Makalah : TEKNIK PENYUSUNAN INSTRUMEN, ANALISIS DATA DAN PENYUSUNAN PROPOSAL PTK