PLINTUR Limbah Puntung Rokok Sebagai Pestisida Alami bagi Tanaman
Rabu, 30 Juni 2021 dilaksanakan kegiatan penjurian Kreanovamaskat untuk kategori sains dengan tim Adila Tasya Rahmawati dan Bela Novia Astuti yang menyampaikan judul Plintur ” Limbah Puntung Rokok Sebagai Pestisida Alami bagi Tanaman”. Dari risetnya di berbagai web tentang banyaknya puntung rokok sebagai salah satu limbah terbesar di Indonesia dan juga dari pengamatannya di masyarakat banyak yang merokok dan membuang puntung rokok sebagai salah satu sampah atau residu saat perokok sudah selesai merokok.
Dalam kreanovamaskat ini penelitian yang dilakukan oleh Adila dan Bela ini melakukan inovasi berupa solusi yang dianggap tepat untuk diterapkan dalam menghadapi limbah rokok tersebut. Yaitu penggunaan limbah puntung rokok menjadi pestisida, fungisida, sekaligus insektisida bagi tanaman para petani yang tengah diserang oleh berbagai macam hama pengganggu. Dalam presentasinya Adila menyampaikain bahwa di dalam limbah puntung rokok terdapat sebuah zat yang bernama nikotin. Nikotin merupakan senyawa alkaloid utama dalam daun tembakau yang aktif sebagai insektisida, Nikotin diyakini dapat menjadi racun syaraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida.
Limbah puntung rokok yang jumlahnya melimpah berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber insektisida. Nikotin yang ada di puntung rokok diyakini dapat menjadi racun syaraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida. Contoh serangga yang dapat diatasi dengan menggunakan insektisida dari nikotin adalah Afid. Afid biasanya terdapat pada daun dan tangkai bunga. Afid menyerap sari makanan pada daun dan tangkai bunga tanaman embakau sehingga menghambat pertumbuhan dan membuka peluang masuknya bibit penyakit seperti jamur dan bakteri. Nikotin merupakan zat aditif (menyebabkan kecanduan) yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah pada serangga bahkan kalau terlalu tinggi dosis juga terpengaruh pada manusia. Zat ini bersifat karsinogenik, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan.
Menyesuaikan keadaan yang terjadi di Gunungkidul adalah dimana terdapat permasalahan tentang pengolahan limbah puntung rokok yang belum ditindaklanujuti secara masif, maka peneliti pun menggunakanya sebagai sarana yang kemudian dihubungkan dengan bagaimana mengatasi permasalahan pengendalian wabah pertanian berupa hama, jamur, hingga serangga pengganggu yang menyerag tanaman.