Asesmen dapat dilakukan untuk mengetahui hasil belajar (of learning), menyusun strategi belajar (for learning), maupun sarana belajar (as learning). Informasi yang diperoleh dari asesmen, berupa pemetaan hal-hal yang sudah dikuasai siswa maupun belum dikuasai siswa menjadi umpan balik berharga untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang akan mendorong hasil belajar siswa.

Soal-soal saat ini mulai didesain dengan mengacu pada stimulus dengan konteks yang beragam yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, dengan elaborasi tabel, grafik, ilustrasi terutama untuk jenis stimulus multiple items dengan ilustrasi yang kontekstual dan informatif.

Stimulus harus mengajak peserta didik untuk berpikir kritis, mengidentifikasi masalah, dan ada transfer konsep yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah.

Hal yang harus diperhatikan dalam penulisan stimulus dan soal.

  • Stimulus yang ditulis sebaiknya bersifat edukatif, inspiratif, menarik, dan memiliki unsur keterbaruan
  • Soal harus sesuai dengan indikator atau tujuan pengukuran
  • Penulisan soal harus sesuai dengan kaidah penulisan soal (terlampir)
  • Stimulus, gambar, kalimat, slogan, dan kutipan tidak mengandung unsur iklan promosi produk komersil (iklan), atau instansi
  • Ilustrasi soal tidak mengandung unsur SARA, kekerasan, pornografi, politik, ataupun konten yang menimbulkan dampak negatif
  • Tidak menggunakan nama orang yang masih hidup, karena dapat diinterpretasikan mempromosikan tokoh tersebut
  • Stimulus, gambar, teks, data, atau kutipan apapun sebaiknya dari sumber yang kredibel (valid) dan dituliskan sumber asalnya secara lengkap
  • Stimulus maupun soal menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Level Kognitif  ( Pemahaman (Knowing), Aplikasi (applying), Penalaran (Reasoning).