PSBB merupakan kegiatan yang melibatkan sebagian populasi di wilayah yang membantah Covid-19 untuk mencegah penyebarannya. Tujuan PSBB ini untuk mendukung kegiatan tertentu, mengatasi pergerakan orang / barang, mendorong perkembangan ekskalasi, memperkuat pembangunan keselamatan dan menangani pembangunan sosial dari penyebaran Covid-19.

Kebijakan sosial menjauhkan dari semua sektor kehidupan termasuk sektor pendidikan. Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim memutuskan untuk memindahkan proses belajar tatap muka menjadi pembelajaran dengan berani diiumumkan melalui Surat Edaran Nomor 36962 / MPK.A / HK / 2020. Dengan demikian pembelajaran di rumah diberkati diberlakukan pada seluruh pencapaian pendidikan.

Pembelajaran yang berani menuntut tenaga pendidik untuk mendorong inovasi dalam melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran dirancang agar membawa peserta didik ke pengantar nilai, pengayatan nilai untuk afektif, dan akhirnya ke pengamalan

Dengan demikian semua yang dipelajari harus bermuatan pendidikan karakter. Misi utama pendidikan tidak mendukung membuat peserta didik cerdas dari segi intelektual namun juga berkarakter baik. Misi tersebut tetap harus menjalankan setiap metode pembelajaran yang digunakan dengan baik oleh konvensioal serta pembelajaran yang berani.
Pendidikan karakter untuk menanamkan nilai-nilai yang menguntungkan, membentuk manusia secara keseluruhan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya, berpikir, berusaha, dan juga melatih setiap potensi diri agar dapat berkembang menjadi Arah yang positif.

Selain itu berkaitan dengan dunia pendidikan, karakter pendidikan untuk meningkatkan mutu dan hasil pendidikan.
Prinsip implementasi pendidikan karakter adalah pembelajaran yang dibuat agar peserta didik dapat berpartisipasi dengan aktif dan menyenangkan. Pembelajaran aktif berpusat pada peserta didik berarti peserta didik disetujui dalam proses belajar sebanyak mungkin.

Tenaga pendidik berhasil menuntun peserta didiknya agar aktif tanpa harus mengatakan bahwa ia harus aktif. Pendidik juga perlu belajar tentang kegiatan belajar yang dapat menarik peserta didik aktif. Misalnya merumuskan pertanyaan, mencari informasi, mengumpulkan informasi dari sumber, mengolah informasi yang sudah dimiliki, merekonstruksi data, menyajikan hasil sehingga dapat menumbuhkan nilai-nilai karakter pada diri peserta didik melalui kegiatan belajar berani.

Pendidik sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar memiliki pengalaman sosial yang lebih luas untuk membentuk karakter siswa. Hal itu karena karakter yang dihasilkan tidak dibuat secara otomatis tetapi dikembangkan melalui yang dihasilkan. Berharap pendidiklah yang berhasil mengembangkan karakter peserta. Para pakar pendidikan pada umumnya sependapat tentang pentingnya peningkatan pendidikan karakter melalui jalur pendidikan.

Namun, berbeda pendapat tentang tentang dan model pendidikannya. Saran atau metode yang harus dilakukan pada saat ini harus disesuaikan dengan anjuran pembelajaran berbasis daring. Ada beberapa metode pembelajaran karakter yang dapat digunakan oleh orang lain: Pembelajaran Aktif Bermuatan Karakter, Pembelajaran Kontekstual dan Pembelajaran (CTL) Bermuatan Karakter, Strategi Pembelajaran Inkuiri Bermuatan Karakter, Pembalajaran Berbasis Masalah Bermuatan Karakter, PAKEM Bermuatan Karakter, Tutorial Pembelajaran Inovatif Bermuatan Karakter , Strategi Pembelajaran Afektif Bermuatan Karakter, dan Quantum Learning Bermuatan Karakter.

Inovasi yang dapat pendidik dilakukan untuk menerapkan karakter pendidikan dalam pembelajaran dimulai dengan pembelajaran yang menarik. Ingin tahu rasa ingin tahu peserta didik. Selanjutnya dalam pelaksanaannya, pendidik dapat menerapkan kedisiplinan dengan menepati waktu belajar daring atau saat mendukung tugas.

Pendidik dapat menjelaskan materi dan memberikan pertanyaan yang mengandung nilai, semangat kebangsaan, cinta tanah air, peduli sosial, peduli lingkungan, dan cinta damai Mengembangkan nilai yang dapat diwujudkan dengan diberikan soal-soal terbuka berakhir. Menumbuhkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air dapat diambil dengan mengambil tema pembelajaran yang berkaitan dengan Indonesia. Sementara nilai peduli sosial dan lingkungan hidup dapat dilakukan dengan membuat diskusi kelompok yang harus peserta didik lakukan dengan berani. Membuatku merasa senang ada siswa yang bisa tegugah.

Nilai komunikatif dapat dibiasakan pendidik melalui tanya jawab setelah pemaparan materi. Nilai mandiri, kreatif, kerja keras, bertanggung jawab, gemar membaca dan jujur ​​dapat diimplementasikan pendidik dengan memberikan latihan soal pendidik dapat melihat tanggung jawab, gemar membaca materi yang diberikan, kemandirian, kejujuran juga kreatifitas peserta didik dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

Pendidik dapat menyelipkan nilai religius dan menghargai pada sela-sela pemenuhan materi. Pendidik juga harus menerapkan nilai partisipasi peserta didik dengan memberikan hadiah berupa hadiah atau pun barang jika ia memiliki kelebihan dalam mengikuti pembelajaran daring yang harus dilanjutkan.

Akhirnya, pendidik harus mampu berinovasi membuat pembelajaran berani ini sekreatif mungkin membuat nilai-nilai karakter bisa diterapkan.

Sumber: mediakontroversi.co.id
Oleh: Indah Pertiwi, S.Pd., M.Pd (Dosen Universitas Pamulang)