Perjuangan Dewi Tyas Utami Siswi SMP N 1 Wonosari Peraih Perunggu KSN IPS SMP Tingkat Nasional
Dewi Tyas Utami siswa kelas 9E SMPN 1 Wonosari berhasil meraih mendali perunggu dalam ajang KSN Tingkat Nasional untuk cabang IPS. Bagaimana perjuangannya dalam meraih perunggu dalam KSN kali ini Dewi begitu sapaannya bercerita panjang lebar tentang keberhasilannya dalam kegiatan meraih perunggu di ajang bergensi ini.
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pada kesempatakan kali ini saya ingin menceritakan kisah perjalanan KSN saya. KSN merupakan singkatan dari Kompetisi Sains Nasional yang dulu bernama OSN. Semua bermula saat saya masih kelas 7, dimana pada saat itu diadakan seleksi OSN tingkat sekolah. Masing-masing siswa diberi kebebasan untuk memilih mapel dari 3 mapel yang diujikan (IPA,IPS, dan MATEMATIKA). Saya memilih semua mapel pada waktu itu. Hingga diumumkan hasilnya, saya lolos di mapel IPA dan IPS. Selanjutnya, siswa diminta memilih salah satu diantaranya jika lolos lebih dari satu mapel. Kemudian, saya memantapkan memilih mapel IPS walaupun nilai IPA saya lebih tinggi. Rasanya saya sudah tertarik dan cinta pada mapel tersebut.
Dengan beberapa seleksi selanjutnya, saya lolos dan terpilih sebagai tim OSN SMPN 1 Wonosari. Bahagia sekali rasanya. Setelah itu, mulai ada beberapa lomba yang saya ikuti, seperti Lomba Sekolah Rujukan, pra OSN, lomba cerdas cermat budaya, lomba kemaritiman. Tidak semua dari lomba diatas mendapat nomor juara, namun pengalaman yang saya dapatkan begitu berharga dan tak ternilai. Hingga, pada tahun ini saya mengikuti KSN IPS. Tentunya dalam pelaksanaannya penuh dengan cerita.
Pada awalnya, saya diamanahi mengikuti KSN pada awal tahun 2020. Informasi pertama yang saya dapat setelah itu, bahwa seleksi KSN tingkat Kabupaten akan dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2020. Saya sudah mulai melakukan persiapan materi dan soal sejak awal tahun. Hingga memasuki akhir bulan Maret 2020, ada satu berita yang menggegerkan kita semua, yaa… pada waktu itu COVID-19 sudah masuk di Indonesia dan pada tanggal 23 Maret seluruh sekolah sudah mulai diliburkan. Saya ingat betul tanggal itu, karena pada waktu itu juga diumumkan bahwa seleksi KSN diundur. Kabar diundurnya KSN merupakan kabar terakhir yang saya dengan pada waktu itu.1 bulan, 2 bulan,3 bulan saya terus menunggu informasi tentang KSN, namun nihil. Sedih, kecewa, saya rasakan waktu itu. Rasanya sudah hilang harapan dengan KSN. Hingga pada bulan ke-7, Agustus lalu saya mendapat informasi bahwa Kabupaten Gunungkidul mengadakan seleksi KSN tingkat kabupaten secara langsung. Saya mulai kembali belajar dan mulai semangat kembali.
Seleksi dilaksanakan bulan Agustus bertempat di SMP Muh 1 Wonosari. Hingga pada hari H lomba, saya mengerjakan soal dengan penuh harap semoga setiap nomornya benar dan tepat. Soal pada waktu itu begitu sulitnya dan membuat saya takut akan hasilnya lolos atau tidak. Sampai akhirnya diumumkan hasil seleksi tersebut, dan alhamdulillah saya berada di peringkat 3 kabupaten. Rasanya sangat senang dapat berlanjut ketingkat selanjutnya. Namun, ternyata tidak berhenti sampai disitu, hasil seleksi kabupaten tersebut tidak diakui oleh Kementerian dengan alasan tidak semua kabupaten melakukan tes secara langsung. Sehingga hasil tersebut dianggap tidak sah dan diinfokan akan diadakan tes ulang berbasis online. Tidak tahu lagi bagaimana perasaan saya saat itu, rasanya seperti dibanting keadaan, setiap hari diliputi pertanyaan “bagaimana kalau nanti tidak lolos?” Dan pertanyaan lainnya yang sebenarnya tidak saya anggap sebagai beban. Namun bohong rasanya kalau saya bilang tanggungjawab tersebut tidak menjadi suatu hal tersendiri bagi saya.
Singkat cerita, pada hari Jumat, 16 Oktober 2020 diadakan seleksi KSN tingkat daerah dengan pembagian 2 sesi dan dilaksanakan secara daring. Sebelumnya pelaksanaan KSN secara daring/online ini juga sempat mengalami kemunduran karena kendala teknis. Namun, alhamdulillah pelaksaan pada tanggal 16 Oktober berjalan dengan lancar. Saya juga hanya dapat berdoa dan berharap semoga dapat lolos ke tingkat selanjutnya.
Pada tanggal 22 Oktober 2020 lalu, tiba-tiba saya mendapat info dari Ibu Yuni dalam surat keputusan hasil seleksi KSN kemarin dan tercantum nama saya disana. Begitu senang nan gembira ketika melihat info tersebut, alhamdulillah saya lolos untuk seleksi di tingkat nasional yang diadakan pada tanggal 1-5 November 2020 kemarin.
Dalam pelaksanaan di tingkat nasional juga belum terlepas dari permasalahan-permasalahan yang ada, terutama dari informasi yang terbatas. Seperti, saya sempat tidak mengikuti Technical Meeting, simulasi via web serta grup peserta KSN. Namun, semua itu saya anggap sebagai batu-batu kerikil yang jangan sampai menjadikan kita hanya terdiam dan tidak melanjutkan jalan kedepan. Saya sangat bersyukur karena dapat mengikuti KSN 2020 ini dengan lancar dan secara maksimal.
Hingga, pada Kamis, 5 November 2020 kemarin diumumkan kejuaraan KSN. Alhamdulillahi rabbil alamin saya mendapat medali perunggu. Perasaan yang juga tidak bisa saya ucapkan secara jelas, namun rasanya penuh dengan kebahagiaan. Setelah proses panjang yang saya lewati, semoga ini menjadi akhir dan awal yang baik bagi saya kedepannya. Ucapan terimakasih dan sayang saya yang pertama kepada ibu saya, Bu Etty Prihatiningsih, bapak Wija, Mas Darma, Mas Dewa, serta keluarga besar dan teman-teman yang telah menssupport saya hingga saat ini, terimakasih juga saya ucapkan kepada bapak/ibu guru SMPN 1 Wonosari terutama kepada Ibu guru pembimbing, yaitu Bu Yuni, Bu Dani, dan Bu Rini. Semua ini tidak terlepas dari doa serta bimbingan beliau. Semoga segala kebaikan bapak ibu guru mendapat balasan dari Allah SWT. Saya juga memohon doa restu bapak/ibu guru supaya dapat meraih cita-cita saya dan menjadi lebih baik kedepannya. Sekian yang dapat saya ceritakan, apabila terdapat kesalahan serta kekeliruan yang kurang berkenan saya memohon maaf, terimakasih. Wassalamualaikum wr .wb.