Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran pada pelatihan dijelaskan sebagai berikut:

Kompetensi Kepribadian
Peserta pelatihan BCKS mampu:

  • menerapkan pola pikir bertumbuh ketika berinteraksi dalam proses pelatihan; dan
  • menunjukkan perilaku teladan sebagai pemimpin

Kompetensi Sosial
Peserta pelatihan BCKS mampu:

  • berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam pelatihan; dan
  • menyusun program kerjasama satuan pendidikan dengan mitra potensial

Kompetensi Profesional
Peserta pelatihan BCKS mampu:
membangun dan menyamakan visi bersama warga di satuan pendidikan;
membuat perencanaan program satuan pendidikan berbasis data;
mengelola sumber daya satuan pendidikan yang berorientasi pada mutu pembelajaran;
menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi program sekolah;
mengambil keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai kepala sekolah;
melakukan inovasi untuk meningkatkan mutu satuan pendidikan;
mengembangkan kreativitas guru dan peserta didik melalui program kewirausahaan sekolah;
menyusun perencanaan program pengembangan kompetensi GTK berbasis kebutuhan termasuk monitoring dan evaluasinya;
menganalisis prinsip dan pengalaman belajar dalam pendekatan pembelajaran mendalam; dan Kompetensi Profesional
melaksanakan supervisi pada tahap pertemuan pra-observasi, observasi, dan pertemuan pasca-observasi dengan menggunakan teknik coaching.

Desain Pelatihan

Pelatihan BCKS dilaksanakan dengan prinsip berkesadaran, bermakna dan menggembirakan. Berkesadaran merupakan pengalaman belajar yang diperoleh ketika peserta pelatihan memiliki kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri. Peserta pelatihan memahami tujuan pembelajaran, termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan.

Pembelajaran bermakna terjadi ketika peserta pelatihan dapat menerapkan pengetahuannya secara kontekstual. Proses belajar peserta pelatihan tidak hanya sebatas memahami informasi/penguasaan konten, namun berorientasi pada kemampuan mengaplikasi pengetahuan. Pembelajaran terkoneksi dengan konteks sesungguhnya untuk membuat mereka lebih memahami tentang kepala sekolah dan siap menjadi kepala sekolah. Konsep pembelajaran yang bermakna melibatkan peserta pelatihan dengan isu nyata dalam konteks personal/lokal/nasional/global.

Pembelajaran yang menggembirakan merupakan suasana belajar yang positif, menantang, menyenangkan, dan memotivasi. Rasa senang dalam belajar membantu peserta pelatihan terhubung secara emosional, sehingga lebih mudah memahami, mengingat, dan menerapkan pengetahuan. Ketika peserta pelatihan menikmati proses belajar, motivasi intrinsik mereka akan tumbuh, mendorong rasa ingin tahu, kreativitas, dan keterlibatan aktif.

Prinsip tersebut diterapkan dalam pembelajaran:

  1. mandiri terbimbing (daring secara asinkron dalam LMS); dan
  2. tatap muka (luring) di tempat pelatihan dan Satuan Pendidikan.

Dengan demikian, desain pelatihan BCKS mengkombinasikan pembelajaran mandiri terbimbing secara daring asinkron, luring di tempat pelatihan dan di Satuan Pendidikan. Di Satuan Pendidikan peserta pelatihan BCKS melakukan shadowing (mengikuti langsung peran Kepala Sekolah sebagai mentor di Satuan Pendidikan) melalui observasi, praktik, serta studi kasus untuk memberikan pengalaman belajar yang relevan dengan konteks sesungguhnya dalam pengelolaan Satuan Pendidikan.