Evaluasi Program Media
Evaluasi Program Media
Oleh: Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd
Perancangan dan pengembangan media harus dilakukan dengan teliti untuk menghasilkan software yang baik. Setelah software/ media pembelajaran yang dirancang telah selesai dibuat maka dilakukan evaluasi. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah produk media yang dibuat dapat mencapai tujuan-tujuan yang dimasud. Sebagai evaluator adalah ahli media, ahli materi dan siswa. Ada dua macam bentuk evaluasi pengembangan program media yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
Evaluasi formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang efektivitas dan efisiensi bahan-bahan pembelajaran (termasuk ke dalamnya media) untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Data-data tersebut dimaksudkan untuk mempebaiki/merevisi dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar lebih efektif dan efisien. Dalam bentuk akhirnya, setelah diperbaiki dan disempurnakan sesuai informasi yang diperoleh, akan dikumpulkan data untuk menentukan apakah media yang dihasilkan itu patut digunakan dalam situasi-situasi tertentu atau apakah media tersebut benar-benar efektif seperti yang dilaporkan. Jenis evaluasi ini disebut evaluasi sumatif.
Ada beberapa sumber yang menjelaskan tentang komponen yang dapat dievaluasi. Criswell (1989: 182) menyebutkan empat komponen yang termasuk dalam evaluasi courseware, yaitu: (1) evaluasi struktur pengajaran (evaluation of the structure of the lesson), (2) efektifitas fungsional atau latihan pengjaran (the functional or training effectiveness of the lesson), (3) pendapat pengguna (user opinions), dan (4) biaya yang berlawanan dengan efektivitas pengajaran dipertimbangkan (the dollar costs weighed against the training effectiveness of the lesson).
Evaluasi sruktur (structure evaluation) adalah sebuah penilaian pada struktur dan rupa dari suatu pembelajaran. Evaluasi struktur digunakan dalam memprediksi seperti apa baiknya courseware akan mengajar tanpa betul-betul memiliki tes untuk siswa, dan bila courseware tidak mengajar secara efektif. Evaluasi struktur digunakan untuk mengenali catatan kelemahan-kelemahan yang mungkin untuk keefektivitasan.
Evaluasi fungsional (functional evaluation) berguna untuk mengetahui seberapa baik ajaran-ajaran courseware. Di dalam evaluasi fungsional, tingkatan keterampilan siswa diukur sebelum maupun sesudah mengikuti kursus/ pembelajaran untuk menggambarkan seberapa efektivitas courseware.
Pendapat pengguna (user opinions) adalah pendapat guru dan siswa tentang courseware seharusnya dinilai. Apabila pengguna (user) tidak melakukan seperti pada courseware utau mendapati kebosanan untuk beberapa alasan, courseware tidak akan digunakan, bahan ajar yang tidak efektif ini boleh dicatat dalam memori.
Biaya dengan efektif (cost-effectiveness) adalah ukuran yang sangat penting dalam mengevaluasi CBI. Mengingat bahwa biaya untuk menentukan apabila modul courseware dihargai dengan uang. Biaya memungkinkan berlawanan dengan efektivitas sebagai petunjuk untuk mengambil keputusan yang bijaksana.
Walker dan Hess (1984: 206) mengajukan kriteria dalam evaluasi courseware yang meliputi tiga komponen utama yaitu: quality of content and goals, instructionsl quality, dan technical quality. Dari masing-masing komponen utama memiliki kriteria.
Kualitas dari isi dan tujuan (quality of content and goals) memiliki tujuh kriteria sebagai berikut:
- Ketepatan (accurancy),
- Kepentingan (importance),
- Kelengkapan (completeness),
- Keseimbangan (balance),
- Interest atau daya tarik
- Fairness atau keadilan/ kewajaran
- Appropriateness to user’s situation atau kelayakan untuk situasi pengguna
Kualitas pembelajaran (instructional quality) memiliki sembilan criteria sebagai berikut
- Menyiapkan kelengkapan untuk belajar (provides opportunity to learn),
- Menyiapkan bantuan-bantuan untuk pengetahuan (provides aids to learning),
- Kualitas motivasi (motivational quality),
- Keluwesan pembelajaran (instructional flexibility),
- Hubungan pada program pendidikan lain-lainnya (relation to rest of educational program),
- Kualitas social dari interaksi pembelajaran (social quality of the instructional interaction),
- Kualitas dari pemberiantes dan penilaian (quality of testing and assessment),
- Pengaruh yang mungkin pada siswa (likely impact on student’s),
- Pengaruh yang mungkin pada guru dan mengajar (likely impact on teachers and teaching)
Kualitas teknik (technical quality) memiliki tujuh kriteria sebagai berikut:
- Keajekan (reliability)
- Kemudahan pada penggunaan (ease of use),
- Kualitas dari tampilan (quality of display),
- Kualitas dari jawaban perawatan (quality of response handling),
- Kualitas dari manajemen program (quality of program management),
- Kualitas dari dokumentasi (quality of documentation),
- Kualitas teknik yang lainnya secara spesifik (other technical qualities specify).
Kemp (1994: 285) membagi tahapan evaluasi menjadi tiga tahap sebagai berikut:
a. Percobaan satu satu (one-to-one trials)
Pada tahap ini dimaksudkan untuk kesan uji coba (try-out impression) dan diberikan kepada pembelajar (leaners) secara individual, dan teknik pengukurannya dengan cara observasi, survey, dan interview.
b. Percobaan kelompok kecil (small-group trials)
Tahap evaluasi kedua ini dilakukan pada fase persiapan/versi draft, dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dan kelebihan-kelebihan dari produk, diberikan kepada kelompok kecil berjumlah 8-20 siswa, dan teknik penguklurannya menggunakan cara-cara observasi, sikap, dan performance.
c. Percobaan lapangan (field-trials)
Pada evaluasi tahap ketiga ini dilakukan saat produk jadi (lengkap/komplit), dimaksudkan untuk penilaian produk, diberikan kepada siswa kelas regular, dan teknik pengukuran yang utama menggunakan performance dan sikap.
Tujuan dari evaluasi media pengajaran menurut Azhar Arsyad (2003: 174) sebagai berikut:
- Menentukan keefektifan media pengajaran,
- Menentukan apakah media dapat diperbaiki atau ditingkatkan,
- Menetapkan apakah media itu cost-effektive dilihat dari hasil belajar siswa,
- Memilih media yang sesuai untuk digunakan dalam proses belajar-mengajar,
- Menentukan apakah isi pelajaran sudah tepat disajikan dengan media itu,
- Menilai kemampuan guru menggunkan media,
- Mengetahui apakah pengajaran benar-benar memberikan sumbangan terhadap hasil belajar,
- Mengetahui sikap siswa terhadap media pengajaran.
Reference:
Azhar Arsyad. (2000). Media pengajaran . Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Criswell, Eleanor L. (1989) The design of computer-based instruction, New York: Macmillan Publishing Company.
Kemp, Jerrold E. (1994). Proses perancangan pengajaran (Terjemahan Asril Marjohan). New York: Harper & Row, Publishers, Inc. (Buku asli diterbitkan tahun 1985).
Walker, Decker F. & Hess, Robert D. (1984). Evaluation in courseware development. Dalam Walker , Decker F. & Hess, Robert D., Instructional software: Principle and prespectives for desaign and use (pp 204-215). California: Wadsworth, Inc.