Media Berbantuan Komputer Pembelajaran Fisika
Media Berbantuan Komputer Pembelajaran Fisika
Oleh : Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd
Pengertian media berasal dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman dkk, 2003: 6), dalam bahasa arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Azhar Arsyad, 2000: 3). AECT (Association for Education Comunication Technologi) seperti yang dikutip oleh Sadiman dkk (2003: 6) memberi batasan media sebagai segala bentuk dan satuan yang digunakan orang untuk mengeluarkan pesan atau informasi. Heinich (1996: 8) mengatakan : “a medium is a channel of communication. Derived from latin word meaning “between” the term refers to anything the carries information between a source and a receiver. …The purpose of media is to facilitate communication”. Gerlach dan Ely seperti yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2000: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat dinyatakan bahwa media merupakan bentuk peralatan yang berfungsi merangsang pemikiran, pengantar pesan kepada sasaran dan membangkitkan perasaan. Jika media tersebut tidak dapat berfungsi sebagai penyalur pesan berarti media tersebut tidak mampu mengkomunikasikan isi pesan yang ingin disampaikan sumber kepada penerima. Televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan komputer adalah media komunikasi. Penggunaan media pembelajaran sangat bermanfaat untuk meningkatkan motivasi, minat dan prestasi belajara siswa. Salah satu pendapat dikemukakan oleh Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (Azhar Arsyad, 2000: 25) mengemukakan media pembelajaran bermanfaat untuk :
1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian dan minat siswa
2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar
Pendapat lain dikemukakan oleh Edgar Dale yang dikutip John D. Latuheru (1988: 23) menyatakan media pembelajaran antara lain:
1) Perhatian anak didik terhadap materi pengajaran akan lebih tinggi.
2) Anak didik akan mendapat pengalaman yang konkrit.
3) Mendorong anak didik untuk berani belajar secara mandiri (self activity)
4) Hasil yang diperoleh atau dipelajari oleh anak didik sulit dilupakan
John D. Latuheru (1988: 22) mengutip pendapat John M. Lenon yang menyebutkan beberapa manfaat media pembelajaran antara lain:
1) Media belajar berguna untuk menarik minat siswa terhadap materi pengajaran yang disajikan
2) Media pembelajaran berguna dalam hal meningkatkan pengertian anak didik terhadap materi pengajaran yang disampaikan
3) Media pembelajaran mampu memberikan atau menyajikan data yang kuat dan terpercaya tentang sesuatu hal atau kejadian
4) Media pembelajaran berguna untuk menguatkan suatu informasi
5) Dengan menggunakan media pembelajaran memudahkan dalam hal mengumpulkan dan pengolahan data.
Menurut Kemp dan Dayton (1988: 3-4), manfaat media dalam pembelajaran ada 8 yaitu:
1) The delivery or intruction can be more standarized
2) The instruction can be more interisting
3) Learning becomes more interactive through applying accepted learning theory
4) The length of time required for instruction can be reduced
5) The quality of learning can be improved
6) The instruction can be provided when and where desired or necessary
7) The positive attitude of students toword what they are learning and to the learning process itself can be enhanced
8) The role of the intructor can ben appreciably changed in positive directions
Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran dewasa ini berkembang cepat. Selain digunakan dalam penelitian-penelitian dan pengolahan data komputer dapat digunakan sebagai alat yang dapat membantu mengoptimalkan belajar siswa. Traynor (2003) mengemukakan: “There is no doubt that technology has become incorporated into our school systems. Computers are used not only as a means of helping schools analyse data, computers have become a pervasive tool toward optimizing student learning”. Tidak ada keraguan bahwa teknologi disatukan dengan sistem persekolahan. Komputer tidak hanya sebagai alat sekolah yang membantu meneliti data, komputer sudah menjadi alat yang dapat mengoptimalkan belajar siswa.
Pembelajaran berbantuan komputer atau CAI adalah pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai alat bantunya. Cotton (1991) mengemukakan bahwa Computer-assisted instruction (CAI) is a narrower term and most often refers to drill-and-practice, tutorial, or simulation activities offered either by themselves or as supplements to traditional, teacherdirected instruction.
Pemahaman istilah “tutorial” dalam IPA sedikit berbeda dengan istilah “tutorial” dalam konteks desain pembelajaran. Dalam IPA sebuah “sesitutorial” adalah sebuah kelompok kecil siswa, dipimpin oleh seorang tutor, keduanya terlibat dan berinteraksi dalam proses pembelajaran. Sedangkan dalam CAI, istilah “tutorial” berarti sebuah episode interaksi antara siswa dan software menambahkan bahwa, fungsi utama tutorial adalah untuk memberikan pembelajaran dan untuk memandu siswa dalam penggunaan awal informasi atau skill.
Komputer sebagai basis dalam pengembangan multimedia pembelajaran memiliki berbagai keuntungan maupun keterbatasan seperti media pembelajaran yang lain. Keuntungan penggunaan komputer sebagai alat dalam teknologi pembelajaran dengan CAI (computer asisted instruction) adalah sebagai berikut :
1). Cara kerja baru dengan komputer akan membangkitkan motivasi kepada siswa dalam belajar.
2) Warna, musik dan grafis animasi dapat menambahkan kesan realisme dan menuntut latihan, kegiatan laboratorium, simulasi, dan sebagainya.
3) Respons pribadi yang cepat dalam, kegiatan-kegiatan belajar siswa akan menghasilkan penguatan yang tinggi.
4) Kemampuan memori memungkinkan penampilan siswa yang telah lampau direkam dan dipakai dalam merencanakan langkah-langkah selanjutnya di kemudian hari.
5) Kesabaran, kebiasaan pribadi yang dapat diprogram melengkapi suasana sikap yang lebih positif, terutama berguna sekali untuk siswa yang lamban..
6) Kemampuan daya rekamnya memungkinkan pembelajaran individual bisa dilaksanakan, pemberian perintah secara individual dapat dipersiapkan bagi semua siswa, terutama untuk siswa-siswa yang dikhususkan, dan kemajuan belajar mereka pun dapat diawasi terus.
7) Rentang pengawasan guru diperlebar sejalan dengan banyaknya informasi yang disajikan dengan mudah yang diatur oleh guru, dan membantu pengawasan lebih dekat kepada kontak langsung dengan para siswa. (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2003: 137-138)
Menurut Gerlach & Ely (1980: 395) pembelajaran berbantuan komputer memiliki beberapa kelebihan yakni:
- Because CAI is a computer-based system, it never gets tired, distracted, angry, or impatient, and it never forgets (Karena CAI adalah sebuah sistem berbasis komputer, maka tidak pernah lelah, kacau, marah, tau tidak sabar, dan tidak pernah lupa).
- CAI can use the storage facilities of the computer to assess individual progress and to initiate and monitor remedial work as it is needed (CAI dapat digunakan untuk menilai kemajuan individu dan untuk memulai dan memonitor pekerjaan remedial).
- Through the use time-sharing, CAI can accommodate many students (Melalui penggunaan time-sharing, CAI dapat mengakomodasi banyak siswa).
- Through the use of tele-processing, one computer can service many terminals and many locations (Melalui penggunaan tele-processing, satu komputer dapat melayani banyak terminal dan banyak lokasi).
- The control of learning process is always vested in learning sequences created by instructional personel. CAI permits the teaching staff to take on the coordinator’s role in the teaching-learning process. The teachers can use time more productively (Ada kendali proses pembelajaran menjadi koordinator proses pembelajaran. Guru dapat menggunakan waktu secara lebih produktif).
- CAI can perform its functions with less eror and more speed than a human instructor (CAI dapat melaksanakan fungsinya dengan sedikit kesalahan dan dengan kecepatan yang lebih daripada instruktur manusia).
Kelebihan pembelajaran berbantuan komputer yang dikemukakan oleh Gerlach & Ely di atas hampir sama dengan pandangan Andersen & Koutnik (1972: 160-161) yakni:
- Dengan teknik “time sharing” nya memungkinkan siswa sebanyak 200 orang menggunakan computer yang sama dalam waktu yang sama.
- Sebagai tambahan terhadap materi pembelajaran yang ada komputer juga menyimpan informasi yang berkaitan dengan masing-masing siswa, termasuk umur, tingkat kecerdasan dan ciri-ciri kepribadian.
Selain memiliki kelebihan, CAI juga memiliki beberapa kekurangan. Gerlach dan Ely (1980: 395) menyebutkan CAI memiliki beberapa kekurangan dalam belajar sebagai berikut:
- CAI is exspensive (CAI mahal).
- Jika komputer tidak sebanyak jumlah siswa justru maka akan mengacaukan program sehari-hari.
- Lokasi penempatanya perlu perhatian yang khusus, misalnya di ruang kelas atau di perpustakaan atau bahkan tempat khusus.
- Lebih banyak adalah program adalah program sains dan matematika sedangkan untuk humanistis masih sedikit.
- Memerlukan perlengkapan yang lain guna mengoptimalkan penggunaannya.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2003: 138) menyebutkan kekurangan CAI adalah sebagai berikut;
- Biaya pengajaran dengan komputer relatif mahal,
- Program pengajaran dengan komputer masih terbelakang apabila dibandingkan dengan rancangan/program untuk maksud-maksud lain, misalnya untuk analisis data,
- Materi-materi pengajaran langsung yang bermutu tinggi kurang sekali, selain itu sering terjadi software yang dikembangkan untuk sistem komputer yang satu tidak dapat dipergunakan pada sistem komputer yang lain,
- Guru yang merancang materi pengajaran dengan menggunakan komputer bisa bertambah beban pekerjaannya, termasuk memahami keterbacaan komputer,
- Kreativitas mungkin bisa terpaku pada pengajaran yang dikomputerkan saja. Komputer adalah abdi untuk mematuhi perintah program-programnya, dan respon siswa yang hakiki atau kreatrif akan terabaikan.
Reference:
Andersen, H.O, & Koutnik, P.G.(1992). Toward more effective science instruction in secondary education. New York: The Macmiliian Company
Azhar Arsyad. (2000). Media pengajaran . Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Cotton, Kathleen.(mei 1991). School improvement research series. Computer-Assisted Instruction. Diambil pada tanggal 13 September 2008, dari http://www.nwrel.org/scpd/sirs/5/cu10.html
Gerlach, Verson S. & Ely, Donald P. (1980). Teaching abd media a systematic approach (second edition). Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Heinich, R., Molenda, M., Russel, J.D., & Smaldino, S.E. (1996). Instructional media and technologies for learning. Engleword Cliffs, New Jersey : Pretice Hall, Inc
John D Latuheru. (1988). Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar masa kini. Jakarta : Depdikbud.
Kemble, E. C. (1966). Physical science, its structure and development. Messachusetts : The M.I.T Press.
Kemp, J. E., & Dayton, D. K. (1988). Planning and producing instructional media (4th ed.). New York : Harper & Row, Publishers
Nana Sudjana & Ahmad Rivai. (2003). Teknologi pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Traynor, Patrick L. (Juni 2003). Effeck of computer-assisted-instruction on different learners. Journal of instructional phsycology. Diambil pada tanggal 20 September 2007, dari http://www.articles.Findarticles.com/p/articles/ mimoFeg/is- 2.30/ai