Vaksin MR dan Jawaban Segala Penasaran Terkait Imunisasi Campak Rubell
Ilustrasi Vaksin MR via fotolia
Meningkatnya kejadian penyakit Campak dan Rubella dalam beberapa tahun terakhir ini ternyata dipengaruhi dengan menurunnya jumlah partisipasi para anak umur 9 bulan hingga 15 tahun yang akan diimunisasi Measles dan Rubella (MR). Dalam tren 4 tahun terakhir, tren menurun membuat angka penderita penyakit campak rubella ini bertambah.
Oleh karena itu pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI mencanangkan akan ada 2 fase. Fase I di pulau Jawa tahun 2017. Fase II di luar pulau Jawa tahun 2018. Masing-masing fase dibagi menjadi 2 tahap. Tahap 1 pada bulan Agustus dilakukan melalui sekolah-sekolah serta rumah sakit. Dan tahap 2 pada bulan September di fasilitas kesehatan pemerintah seperti puskesmas, posyandu, dan rumah sakit daerah.
Agar lebih mengenal apa itu vaksin MR dan sosialisasi dalam imunisasi MR ini berikut sumber rangkum beberapa pertanyaan dan jawaban mengenai hal tersebut dengan referensi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kementerian Kesehatan.
Infografis via IDAI.org.id
Apakah vaksin MR?
Vaksin MR adalah kombinasi vaksin Campak atau Measles (M) dan Rubella (R) untuk perlindungan terhadap penyakit Campak dan Rubella.
Apakah Vaksin MR aman?
Vaksin yang digunakan telah mendapat rekomendasi dari WHO dan izi edar dari Badan POM. Vaksin MR 95% persen efektif untuk mencegah penyakit Campak dan Rubella.Vaksin ini aman dan telah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia.
Siapa saja yang harus mendapatkan Imunisasi MR?
Imunisasi MR diberikan untuk semua anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun selama kampanye imunisasi MR. Selanjutnya, imunisasi MR masuk dalam jadwal imunisasi rutin dan diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD/sederajat menggantikan imunisasi Campak.
Kalau anak sudah pernah dapat vaksin campak dan/atau MMR, apakah nanti ikut imunisasi MR lagi?
Ya. Dalam kampanye imunisasi MR ini semua anak dengan rentang usia sasaran dianjurkan untuk ikut tanpa mempedulikan status imunisasi sebelumnya karena ini kampanye.
Apakah imunisasi MR memiliki efek samping?
Tidak ada efek samping dalam imunisasi. Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari. Kejadian ikutan pasca imunisasi yang serius sangat jarang terjadi.
Apabila anak telah diimunisasi Campak, apakah perlu mendapat imunisasi MR?
Ya, untuk mendapat kekebalan terhadap Rubella. Imunisasi MR aman bagi anak yang telah mendapat 2 dosis imunisasi Campak.
Apakah perbedaan vaksin MR dan MMR?
Vaksin MR mencegah penyakit Campak dan Rubella. Vaksin MMR mencegah penyakit Campak, Rubella dan Gondongan.
Mengapa yang diberikan adalah vaksin MR bukan MMR?
Saat ini pemerintah memprioritaskan pengendalian Campak dan Rubella karena bahaya komplikasinya yang berat dan mematikan.
Apabila anak telah mendapat imunisasi MMR, apakah masih perlu mendapat imunisasi MR?
Ya. Untuk memastikan kekebalan penuh terhadap penyakit Campak dan Rubella. Imunisasi MR aman diberikan kepada anak yang sudah mendapat vaksin MMR.
Apakah benar vaksin MR dapat menyebabkan autisme?
Tidak benar. Sampai saat ini belum ada bukti yang mendukung bahwa imunisasi jenis apapun dapat menyebabkan autisme.
Apakah imunisasi ini wajib untuk dilaksanakan?
Jika berkaitan tentang kesehatan anak dan ilmu kedokteran maka hukumnya wajib. Namun berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 4 tahun 2016, Imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya penyakit tertentu.
Dalam hal jika seseorang yang tidak diimunisasi akan menyebakan kematian, penyakit berat, atau kecacatan permanen yang mengancam jiwa, berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya, maka imunisasi hukumnya wajib ya Kawan Sumber. Segera berpartisipasi imunisasi MR di bulan Agustus-September 2017, gratis lho!
sumber : http://www.sumber.com/kesehatan/berita-terkini-kesehatan/sumber/vaksin-mr-dan-jawaban-dari-rasa-penasaran-terkait-imunisasi-campak-rubella.html