Yogyakarta, 17 Oktober 2024 — Pada hari Kamis, 17 Oktober 2024, Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) melaksanakan kegiatan Uji Publik Modul dan Learning Management System (LMS) Pengembangan Kompetensi Guru Pendidikan Dasar dalam Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Satoria, Yogyakarta, dengan dihadiri oleh para praktisi pendidikan, guru-guru perwakilan, serta para ahli di bidang pendidikan dasar.

Kegiatan ini bertujuan untuk menguji kelayakan modul dan LMS yang dirancang guna mendukung guru dalam memperkuat kemampuan mereka dalam mencegah serta menangani kekerasan di lingkungan sekolah. Program ini merupakan bagian dari upaya Kemdikbudristek dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif, sejalan dengan peningkatan mutu pendidikan nasional.

Direktur GTK, dalam sambutannya, menekankan pentingnya pengembangan kompetensi guru untuk menciptakan ruang belajar yang aman dari segala bentuk kekerasan, baik fisik, verbal, maupun psikologis. “Melalui modul dan LMS ini, diharapkan para guru dapat lebih siap dan terampil dalam mendeteksi serta menangani kasus kekerasan, sehingga anak-anak dapat belajar dalam suasana yang lebih aman dan nyaman,” ungkapnya.

Kegiatan uji publik ini juga melibatkan sesi diskusi, di mana para peserta memberikan masukan dan saran terkait penyempurnaan modul serta LMS. Dengan antusiasme yang tinggi, para peserta berdiskusi mengenai relevansi materi, teknis implementasi, dan keberlanjutan program ini di masa mendatang.

Diharapkan hasil dari uji publik ini akan menghasilkan modul dan LMS yang lebih komprehensif serta mudah diakses oleh seluruh guru di Indonesia, sehingga upaya mencegah dan menangani kekerasan di satuan pendidikan dapat berjalan efektif.

Kegiatan ini merupakan salah satu langkah nyata dari Kemdikbudristek dalam menciptakan dunia pendidikan yang lebih aman dan inklusif, demi tercapainya pendidikan berkualitas untuk seluruh anak bangsa.